Wednesday, March 16, 2016

Hasil Sejarah Perang Dunia Ke II dan Soeharto

Salah atau Tidak! Soeharto dan Kesultanan Yogyakarta telah membiarkan wilayah Negara Indonesia untuk menjadi tempat praktek bagi Keberhasilan Positif dari dalang Perang Dunia ke I dan II, yaitu Jerman dan Jepang.
Hasil Sejarah Perang Dunia Ke II dan Soeharto
Kita tak akan pernah bisa mengingkari keberadaan peristiwa dalam sejarah ataupun mencoba melakukan justifikasi atas kejahatan perang yang pernah dilakukan oleh para peserta Perang Dunia I dan II.

Kebijaksanaan perang adalah kebijaksanaan militer dan realita tersebut adalah suatu kenyataan yang patut kita sesali. . . . . . . .Mengapa pendidikan sebaik itu harus ditaruh pada berbagai jenis strategi yang berguna untuk membuat rentetan tetesan darah demi tetesan darah?

Patut dalam kenyataan tersebut, sebagai orang baru atau orang lain. . . . . . .Kita memposisikan diri untuk suatu penyelesaian yang Pasti Mampu menghasilkan kenyataan yang diharapkan.

Salah atau Tidak! Soeharto dan Kesultanan Yogyakarta telah membiarkan RUMAH-nya, yakni wilayah Negara Indonesia untuk dijadikan tempat praktek bagi Keberhasilan Positif dari dalang Perang Dunia ke I dan II, yaitu Jerman dan Jepang.

Saya dan kami semua Rakyat Indonesia tentunya mau berkata apa, bila seluruh lapisan Rakyat Indonesia harus mampu menghadapi perjalanan "Kisah Pertobatan" tersebut.

Begitu jelas terlihat bahwa Detik perjalanan yang terjadi adalah pertanggung jawaban Indonesia terhadap rangkaian lembaran waktu yang dimiliki oleh Proses perjalanan dari sejarah Kekuatan dan Kekuasaan di Planet Bumi.

Dari Negara Miskin yang diwariskan oleh Soekarno telah mampu merubah dirinya menjadi Negara berkembang dan perkembangan tersebut jelas-jelas memiliki kapasitas untuk dapat menempatkan posisinya pada level terbaik sebagai Negara Maju.

Rumusnya pun tidak sulit untuk diikuti oleh berbagai lapisan kecerdasan.

Titik Garis Pohon Globe, Titik Garis Menghormati Kebodohan, dan Titik Garis BatuBata Tembok.

Semua perhitungan tersebut berujung pada Kenyataan Mudah yang mendaya gunakan semua lapisan manusia dan rakyat melalui Negara, Kerajaan, atau tidak untuk menjadi Masyarakat Pembangunan.

Jadi mereka dalam kurun waktu pendidikan pembangunan selama 30 tahun atau 1/2 abad dari pemerintah, mereka sudah pasti mampu membangun sebuah Kota Besar ataupun Kota Kecil dengan bermodalkan Tanah, Batu Bata, Tembok menjadi Rumah dan Gedung.

Sehingga persiapan untuk Pembangunan Planet Baru dan Tata Surya Baru dengan bermodalkan 1 abad Planet mampu dipastikan untuk dapat berjalan walau mereka hanyalah lulusan Sekolah Dasar (Angka dan Abjad. . . .Sudah sangat cukup).



Salah atau Tidak! Soeharto dan Kesultanan Yogyakarta telah membiarkan wilayah Negara Indonesia untuk menjadi tempat praktek bagi Keberhasilan Positif dari dalang Perang Dunia ke I dan II, yaitu Jerman dan Jepang.Salah atau Tidak! Soeharto dan Kesultanan Yogyakarta telah membiarkan wilayah Negara Indonesia untuk menjadi tempat praktek bagi Keberhasilan Positif dari dalang Perang Dunia ke I dan II, yaitu Jerman dan Jepang.Salah atau Tidak! Soeharto dan Kesultanan Yogyakarta telah membiarkan wilayah Negara Indonesia untuk menjadi tempat praktek bagi Keberhasilan Positif dari dalang Perang Dunia ke I dan II, yaitu Jerman dan Jepang.



  • Salah satu Konsepsi positif dari Negara Indonesia untuk Sejarah Bahasa Dunia adalah hubungan perilaku kata antara Abjad dan Angka. Ya, mereka selalu mengawali langkahnya dari huruf "A."



No comments:

Post a Comment