Tuesday, March 15, 2016

Penembakan Mahasiswa Trisakti dan Salah satu cerita sederhana di belakangnya

Hari terus berjalan dengan pola pendidikan yang berbeda, semua kenyataan tersebut membuat kami terlihat lebih baik dibandingkan yang pernah terjadi dalam keseharian. . . . . . .Loh, kok dia bisa naik mobil sebagus itu, apakah orang tuanya tidak memarahinya??? . . . . . . .Terlihat begitu santainya dia dalam hal penampilan, padahal dia seorang musisi. . . . . . . . .Wow, wanita secantik ini yang namanya Juara Putri Kecantikan Pertama di Indonesia. . . . .dan banyak lagi. . . . . . . . .dan banyak lagi.
Penembakan Mahasiswa Trisakti dan Salah satu cerita sederhana
di belakangnya
Tak terasa, tahun ajaran baru untuk masa awal kuliah di Universitas Trisakti telah dimulai.

Yah, setelah lulus dari SMA Don Bosco II pada tahun 1992. . . . . . . .Sikap masa depanku telah terpampang begitu jelasnya bersama rekan-rekan baru di tahun 1993.

Memang semua pasti mengetahui, tumbuh dalam lingkungan pendidikan adalah sesuatu nilai berharga yang diberikan oleh kinerja Positif dari Orde Baru (ORBA) bagi rakyatnya, Warga Negara Indonesia.

Senyum yang selalu manis, tawa yang masih segar, dan penampilan yang sudah tidak biasa, karena kami selalu menggunakan seragam yang sama ketika berusaha melangkah selama 11 tahun di tingkat Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas.

Pertama masuk rasanya gugup dan juga gerogi! Ya maklumlah, masuk ke sekolah yang lebih besar dan juga ternama, pastilah akan bertemu banyak orang-orang yang berprestasi.

Hari terus berjalan dengan pola pendidikan yang berbeda, semua kenyataan tersebut membuat kami terlihat lebih baik dibandingkan yang pernah terjadi dalam keseharian. . . . . . .Loh, kok dia bisa naik mobil sebagus itu, apakah orang tuanya tidak memarahinya??? . . . . . . .Terlihat begitu santainya dia dalam hal penampilan, padahal dia seorang musisi. . . . . . . . .Wow, wanita secantik ini yang namanya Juara Putri Kecantikan Pertama di Indonesia. . . . .dan banyak lagi. . . . . . . . .dan banyak lagi.

Saya bisa berkata apa, bila saya katakana bahwa Trisakti dari awalnya telah mampu menghipnotis semua Siswanya yang menempuh pendidikan disana.

Apalagi setelah saya mengenal Julianto Hendro Cahyono di tahun 1994. . . . . . . .Dia seorang mahasiswa yang sangat rajin beribadah, dia seorang mahasiswa yang tidak pernah membawa kalimat komunikasinya secara ceroboh, dan dia adalah seorang mahasiswa yang pernah menjadi Ketua Osis di SMA 82.

Selama kami berteman, kam memang tidak pernah membicarakan soal Mantan Presiden Soeharto, satu kalipun. Kami banyak menyempatkan waktu luang kami untuk bermain bola bersama 1 angkatan mahasiswa lain untuk Jurusan Akuntansi'93. Serta acap kali bekerja sama di program kerja Senat USAKTI untuk Fakultas Ekonomi.

Teman dekat Hendro yang bernama Dewi Safitri adalah Pacar saya selama 3 tahun dan kami pun tidak jarang untuk jalan-jalan bersama ketika menghabiskan waktu luang selama kuliah secara bersama-sama dengan teman-teman yang lain juga.

Pokoknya, kami semua Tidak Tahu apa itu yang dinamakan? PDI, Megawati, Amien Rais, dan gerakan Politik yang dinamakan "Reformasi." Adapun lantunan suara apik dari Iwan Fals adalah kumpulan lagu-lagu yang sangat menarik untuk di dengar bagi kalangan anak muda pada masa itu . . . . . . . . . . . .(Tetap Gigi Band, Kahitna, Ebiet G Ade, Bon Jovi, Oasis, Linkin Park, dsb, adalah yang terbaik).

Namun 3 bulan sebelum kejadian Penembakan Mahasiswa Trisakti, saya mendapatkan kasus skorsing dari Universitas selama 1 tahun karena menggantikan peran dan posisi teman saya untuk Ujian dia (Nama panggilannya "IIK" dan dia teman sekolah saya sewaktu menempuh pendidikan di SMP 74, Rawamangun). . . . . . . . .Serta hubungan saya dengan Dewi Safitri pun, harus berakhir pada bulan tersebut.

Bagaimanapun juga, keputusan hukum dari Universitas tetap harus kami jalani. . . . . . . . . . .Namun tepat pada tanggal 12, 13, & 14 Mei 1998, tragedi tersebut terjadi di depan Kampus kami, yaitu penembakan 6 Mahasiswa dan berlanjut pada kerusuhan di seluruh Jakarta yang serta merta dapat mengakibatkan mundurnya seluruh Jajaran ABRI ke luar Jakarta untuk 3 hari.

Semenjak kenyataan skorsing yang harus saya terima, saya tidak pernah bertemu dengan Julianto Hendro Cahyono sekali pun. Adapun pernah bertemu, saat saya meminta pertolongan kepada dia untuk mengurangi jatah hukuman skorsing yang saya dan IIK hadapi.

Akan tetapi tetap saya tidak bisa menerima kenyataan pada saat itu, Mengapa teman saya selama kuliah? Yaitu Julianto Hendro Cahyono, seorang sahabat yang sangat baik harus merelakan masa depan hidupnya untuk anti Soeharto.

Sedangkan, Orang Tua saya yang bernama Suharto adalah orang asli dari desa di Seyegan, Godean, Yogyakarta dan Mantan Presiden Soeharto merupakan penduduk asli di desa Kemusuk, Argomulyo, Yogyakarta. . . . . .Kedua desa tersebut memiliki jarak tempuh, hanya sekitar 6,8 KM.

Yap, such a sight is certainly not a bad away to complementing your history knowledge about Indonesia.

Dan saya 'Clenoro,' tetap tertegun dengan kenyataan yang saya hadapi. Sampai saatnya saya tinggal di Yogyakarta.

Siapa sih yang enggak suka? Mungkin ada yang tak suka, tapi deretan cerita saya setidaknya akan mampu menerbitkan sebuah naskah sederhana bagi orang-orang yang berkecimpung disana.







No comments:

Post a Comment